Bahaya Jika Tekanan Angin Ban Berlebihan
Pengisian tekanan angin pada ban ataupun roda mobil bagian depan dan belakang harus dilakukan dengan pas dan tidak boleh berlebihan. Ban mobil dengan tekanan angin yang berlebihan dapat memengaruhi performa mobil Anda terutama saat melakukan pengereman.
Saat melewati jalanan yang licin dan basah, mobil Anda berisiko untuk mengalami selip saat melakukan pengereman. Itulah mengapa tekanan angin yang terlalu tinggi ataupun berlebihan pada ban akan sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.
Selain itu, pengisian tekanan angin yang berlebihan juga dapat mengurangi stabilitas mobil saat digunakan untuk melaju di jalanan yang rusak ataupun memiliki permukaan yang kurang rata. Dengan kondisi tersebut, suspensi mobil Anda akan terasa lebih lebih keras sehingga mobil Anda tidak nyaman untuk dikendarai.
Risiko terparahnya adalah ban mobil Anda dapat meledak sewaktu-waktu apabila tekanan angin pada mobil sudah melebihi 5-10 psi. Jadi, sebaiknya selalu ikuti panduan dan saran untuk mengisi tekanan angin pada ban mobil Anda agar tidak berlebihan dan membahayakan keselamatan Anda saat berkendara.
Bahaya Tekanan Angin Ban yang Kurang
Sama halnya seperti tekanan angin yang berlebihan, ban mobil dengan tekanan angin yang kurang pun memiliki dampaknya sendiri. Pengisian tekanan angin yang kurang dari standar dapat membuat tarikan mobil menjadi lebih berat dari biasanya.
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya tekanan angin yang membuat ban mobil tidak mampu untuk berputar secara sempurna. Selain itu, ada beberapa akibat yang juga dapat terjadi apabila kurangnya tekanan angin pada ban mobil yang Anda gunakan, sebagai berikut:
1. Ban Akan Mengalami Pengikisan
Karena tekanan angin yang kurang dari standar, hanya sebagian permukaan ban saja yang sering menapak dan bersentuhan langsung dengan aspal. Hal tersebut akan menimbulkan ketidakseimbangan pada bagian tengah ban.
Bagian tengah ban yang tidak bersentuhan dengan aspal lama kelamaan akan tertekuk ke atas, sehingga ban akan habis atau mengikis secara tidak merata.
2. Ban Akan Mengalami Benjolan
Salah satu ciri yang paling umum ditemukan pada ban dengan kondisi yang kekurangan tekanan angin adalah terdapat benjolan pada dinding samping ban. Benjolan tersebut lama kelamaan juga dapat merusak konstruksi ban secara menyeluruh.
3. Ban Dapat Meledak
Saat konstruksi ban mobil yang Anda gunakan sudah tidak dalam kondisi yang optimal, ban mobil memiliki risiko untuk meledak. Ledakan tersebut biasanya disebabkan karena penurunan kekuatan benang kawat yang terdapat di dalam ban. Hal tersebut dapat berakibat pada penipisan lapisan ban jika dibiarkan dalam waktu yang lama.
4. Berkurangnya Performa Pengereman
Performa pengereman pada mobil yang Anda gunakan ternyata juga dapat berkurang apabila tekanan angin antara roda belakarang dan roda bagian depan terlalu rendah di bawah standar yang seharusnya. Sehingga ban perlu secara berkala dan rutin mendapatkan pengecekan.
5. Mobil Rawan Tergelincir
Performa pengereman yang tidak optimal pun dapat berujung pada risiko kendaraan yang Anda gunakan tergelincir saat melewati medan ataupun jalanan yang licin dan basah. Ban mobil Anda juga memiliki risiko lebih mudah mengalami selip apabila melewati jalanan yang kering.
6. Bahan Bakar Mobil Menjadi Lebih Boros
Banyak pengemudi yang belum tahu dan sadar akan hal ini. Mobil yang memiliki ban dengan tekanan angin yang kurang akan cenderung menghabiskan lebih banyak bahan bakar saat berkendara.
Karena saat tekanan angin pada ban Anda kurang, gesekan yang terjadi di antara permukaan aspal dan ban mobil Anda akan jauh lebih besar dari biasanya. Hal tersebut membuat mobil Anda memerlukan tenaga tambahan untuk dapat melaju. Otomatis daya serap bahan bakarnya pun akan menjadi lebih banyak dan lebih boros.
7. Umur Ekonomis Ban akan Berkurang
Dampak terakhir yang bisa Anda rasakan adalah berkurangnya umur ekonomis ban yang Anda gunakan. Umur ekonomis ban akan berkurang secara drastis karena tekanan angin pada ban dibawah standar idealnya.